Kelas : 1ka 15
- Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia.
Definisi
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya tebentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya
juga dapat diartikan sebagai suatu pola hidup menyeluruh , budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan prilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian, budayalah
yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan
Indonesia bisa diartikan seluruh ciri khas suatu daerah yang ada
sebelum terbentuknya nasional indonesia, yang termasuk kebudayaan
Indonesia itu adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam
suku-suku di Indonesia.
- Pengertian
Kerajinan
batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus
berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadi
milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad
XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah batik tulis sampai
awal abad XX dan batik cap dikenal baru setelah usai Perang Dunia I
atau sekitar 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional
Indonesia.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan kain. Selain
itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik
pewarnaan kain dengan menggunakan malam, teknik ini adalah salah satu
bentuk seni kuno yang berguna untuk mencegah pewarnaan sebagian dari
kain. Dalam literature Internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian
kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut,
termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik
Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan
motif dan budaya yang terkait.
Batik
juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan
telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka
dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan
membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan. Semenjak
industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi,
batik jenis baru muncul, dikenal sebagai “Batik Cap dan Batik Cetak”,
yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Pengecualian
bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin
seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa
daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan
menggunakan canting dan malam disebut batik tulis.
Tradisi
membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga
kadang kala suatu motif dapat dikenal berasal dari batik keluarga
tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.
Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisonal hanya dipakai
oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
- Sejarah Batik indonesia
Sejarah
batik yang tepat tidak dapat dipastikan tetapi artifak batik berusia
lebih 2000 tahun pernah ditemui. Dari manapun asalnya, hasil seni ini
telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis corak batik tradisional
tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi
dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas budaya Bangsa
Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan
jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.
Pemakaian
batik dalam busana tradisi mempunyai sejarah yang lama berlangsung dari
zaman awal tamadun Melayu. Dipakai oleh semua golongan, dari raja ke
bangsawan sampai rakyat jelata, batik menzahirkan dirinya sebagai seni
asli yang praktikal dan popular. Dalam tradisi penulisan kain cindai
misalnya disebut dalam banyak hikayat-hikayat silam. Batik menjadi
hadiah perpisahan dan perlambangan cinta dalam hikayat Malim Demam dan
dijadikan tanda penganugerahan derajat dalam Hikayat Hang Tua.
- Perkembangan Batik Di Indonesia
Sejarah
pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan
majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan
batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada
masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Kesenian
batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi
salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu.
Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya
untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena
banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian
batik ini dibawah oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya
masing-masing.
Dalam
perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat
terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam
rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang
tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat
yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang
dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan
bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbu-tumbuhan asli
Indonesia yang dibuat sendiri antara lain : pohon mengkudu, soga, nila,
dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah
lumpur.
Jadi
kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan
Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai
meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan
khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad
ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal
abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu
atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
- Kesimpulan
Kesimpulan
yang bisa kita ambil dari banyak kasus klaim kebudayaan Indonesia dan
penghargaan dari UNESCO adalah bahwa bangsa yang dihargai adalah bangsa
yang memelihara budayanya, bukan sebagai yang menciptakan pertama
kalinya.
AKHIRNYA dunia mengakui batik merupakan salah satu warisan umat manusia yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia. Pengakuan
serta penghargaan itu akan disampaikan secara resmi oleh United Nations
Educational, Scientific, and Culture Organization (UNESCO). Pengakuan
dilakukan pada 28 September 2009 dan penghargaan resmi pada hari ini (2
Oktober) di Abu Dhabi.
Pengakuan
UNESCO itu diberikan terutama karena penilaian terhadap keragaman motif
batik yang penuh makna filosofi mendalam. Penghargaan itu juga
diberikan karena pemerintah dan rakyat Indonesia juga dinilai telah
melakukan berbagai langkah nyata untuk melindungi dan melestarikan
warisan budaya itu secara turun-menurun.
Sebagai
bentuk apresiasi terhadap Batik Indonesia, Presiden SBY meminta kepada
seluruh warga negara Indonesia untuk memulai memakai batik pada hari
ini. Semoga ini menjadi awal yang baik, untuk selalu nguri-uri
kebudayaan Indonesia. Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu
yang baik.
Setelah
proses pengakuan ini apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan
bangsa Indonesia selaku pemilik sah batik? Apakah akan membiarkannya
begitu saja? Ada banyak cara yang bisa kita lakukan sekaligus
mempromosikan batik secara kontinyu, dengan memakai batik sebagai busana
kita sehari-hari. Disamping untuk menghidupkan industri batik secara
tidak langsung, kita ikut menjaga kebudayaan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar