Jumat, 16 Januari 2015

Artikel

Artikel

Kasus Jatuhnya Air Asia QZ8501

Jatuhnya pesawat komersil Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 menggegerkan para masyarakat, betapa tidak pesawat yang dikenal murah ini dan juga track record yang bersih dari kecelakaan besar. Musibah ini tentunya menimbukan pertanyaan, apa penyebab jatuhnya QZ8501 ini. Beberapa pendapat menyebutkan penyebaba jatuhnya ialah karena cuaca yang buruk serta ada pula yang mengaitkan tragedi ini dengan alam ghaib. Pesawat AirAsia QZ-8501 jatuh di Perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dekat Selat Karimata. Dari laporan pencarian terbaru, ada 3 serpihan dari pesawat jenis Airbus tersebut yang ditemukan hingga ke Perairan Semarang, Jawa Tengah. Dua minggu lamanya Air Asia baru ditemukan, tidak ada yang selamat dalam kecelakaan itu, sebagian jasad ditemukan mengapung di lautan. Banyak yang menduga pesawat itu jatuh karena awan Cumulonimbus. Awan Cumulonimbus adalah awan yang sangat pekat dan di dalamnya terdapat petir, hujan dan badai, jika pesawat masuk kedalam awan tersebut maka pesawat akan mendapat guncangan yang sangat hebat. ''Di dalam awan cumulonimbus terdapat butiran es yang mengalir. Kalau butiran ini masuk ke engine, dapat menyebabkan engine mati,” ujar Jusman. Di dalam awan cumulonimbus, terdapat aliran butiran es yang dapat membekukan mesin pesawat sehingga menyebabkan kerusakan dan pesawat tidak bisa terbang lagi. Di dalam awan cumulonimbus juga terdapat badai petir yang mengilat-kilat.

Salah satunya: Apakah penyebab kecelakaan yang menewaskan seluruh 162 penumpang dan kru low cost carrier itu faktor cuaca atau faktor manusia (human error). Bahwa cuaca buruk di lintasan yang dilalui dari Surabaya menuju Singapura rasanya tidak terbantahkan lagi. Ada juga satu fakta: Pilot AirAsia minta izin naik ke ketinggian untuk menghindari cuaca buruk. Izin tidak diberikan menara pengawas. Setelah itu Airbus 320 itu hilang kontak. Dan jatuh.


Namun kita tidak dapat menebak secara pasti apa penyebab jatuhnya pesawaat naas tersebut, pada tanggal 12 januari Tim KNKT berhasil menemukan FDR yang merupakan bagian dari black box, FDR sendiri adalah Fight Data Recorder. Fungsi dari FDR sendiri adalah merekam data - data penerbangan pesawat, sebelum hasil dari FDR di ketahui tim harus medownload data - data yang ada di dalam FDR. "FDR yang kemarin datang sudah berhasil di-download (diunduh) dan data tersimpan dengan baik," kata anggota tim investigasi Ertata Lananggalih, di Kantor KNKT, Jakarta, Selasa (13/1/2015).Dengan di download nya data - data FDR maka langkah selanjutnya adalah mendengarkan isi dari FDR tersebut. "Irianto (pilot air asia) merupakan senior dan dia merupakan orang yang mengajari saya bagaimana menerbangkan pesawat. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana saya akan mendengarkan kata-kata terakhirnya," ucap nurcahyo, nurcahyo sendiri adalah tim yang biasa menangani black box.Black box sendiri butuh waktu 6 bulan agar dapat diketahui hasil analisis nya, berbagai negara turut membantu seperti Singapura, dan Amerika. Masih ada bagian dari Black box yang belum di temukan, tentunya kita berharap agar kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi.


Kutipan :
  • Di dalam awan cumulonimbus terdapat butiran es yang mengalir. Kalau butiran ini masuk ke engine, dapat menyebabkan engine mati 
  • FDR yang kemarin datang sudah berhasil di-download (diunduh) dan data tersimpan dengan baik," kata anggota tim investigasi Ertata Lananggalih, di Kantor KNKT, Jakarta, Selasa (13/1/2015) Irianto (pilot air asia) merupakan senior dan dia merupakan orang yang mengajari 
  • saya bagaimana menerbangkan pesawat. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana saya akan mendengarkan kata-kata terakhirnya,
Footnore:
ichsan, Ekor Air Asia Ditemukan, (Jakarta: koran sindot 2014), hlm 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar