Rabu, 29 Juli 2015

Game Sebagai Alat Pembelajaran

Game memang sering dipandang sebagai hal yang negatif bagi perkembangan anak. Padahal, game itu (menurut saya) adalah cara yang paling efektif dan efisien untuk memasukkan dan memperkenalkan aneka informasi kepada anak. Game juga dapat menjadi cara paling ampuh untuk membuat anak menyukai sesuatu, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih jiwa perjuangan dan kesabaran. Bahkan, keahlian dalam game juga bisa menjadi sumber mata pencaharian anak kelak.

Hampir setiap anak suka main game, dan melarang mereka main game bukan jalan keluar. Jangan-jangan, justru karena dilarang main game di rumah, mereka malah gandrung main game di luar (tempat game umum) dan malah menjadi tidak terkendali. Lebih baik sejak awal orangtua bersahabat dengan game dan justru malah memanfaatkan game sebagai alat belajar mereka.

Pilihan Game
Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain game bagi anak bukan berarti anak bebas memainkan game apa saja sesuka hatinya.

Sejak awal perkenalan dengan game, saya hanya memperkenalkan game-game pendidikan, simulasi/time management/role-playing atau puzzle kepada anak-anak. Game-game seperti ini lebih mudah diarahkan dan diambil manfaat pendidikannya. Saya pun mencari dan mengukur game apa yang cocok dengan umurnya. Di sinilah manfaat pengaruh ibu yang senang main game sangat besar untuk menentukan game-game apa yang paling cocok dan sekaligus menarik untuk anak.

Menurut saya, bila seorang ibu ingin menjadikan game sebagai alat belajar anaknya, hal pertama yang dilakukan adalah si ibu itu harus “suka” dulu dengan game dan memiliki pandangan positif terhadap game. Kalau tidak, akan susah membangun empati terhadap kesukaan anak bermain game, apalagi menggunakan game sebagai materi belajar.

sumber : http://rumahinspirasi.com/game-sebagai-alat-belajar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar